Masih Pantas? Fakta Lengkap MacBook Pro 2017 di Tahun 2025

macbook pro 2017 – Mencari laptop berkualitas dengan harga miring sering membuat orang melirik MacBook Pro. Meskipun usianya sudah lebih dari 8 tahun, banyak yang masih penasaran, apakah perangkat ini masih layak dipakai di tahun 2025? Bagi kamu yang sedang mempertimbangkan membeli atau menggunakan MacBook Pro, berikut pembahasan lengkap dan terbaru dari sisi performa, dukungan sistem, harga bekas, hingga kompatibilitas software.

1. MacBook Pro 2017: Masih Relevan atau Sudah Ketinggalan?

MacBook Pro rilisan pertengahan 2017 tetap memberikan kinerja solid untuk tugas sehari-hari. Dengan prosesor Intel Core generasi ke-7, SSD cepat, dan layar Retina yang masih tajam, laptop ini mampu menjalankan berbagai aplikasi ringan hingga sedang. Namun, bagi kamu yang menginginkan performa setara Mac terbaru, MacBook Pro jelas tak bisa menandingi kekuatan chip Apple Silicon (M1, M2, dst). Tetap relevan untuk pekerjaan non-intensive, seperti browsing, menulis, presentasi, hingga coding dasar.

2. Apakah MacBook Pro 2017 Masih Bisa Update macOS Terbaru (Sonoma / Sequoia)?

Per Oktober 2024, Apple mengumumkan macOS Sequoia hanya mendukung MacBook Pro mulai tahun 2018. Artinya, MacBook Pro 2017 hanya sampai macOS Sonoma, dan tidak akan mendapatkan pembaruan ke versi terbaru. Hal ini berdampak pada keamanan dan kompatibilitas aplikasi dalam jangka panjang. Meskipun masih bisa dipakai, pengguna harus mulai mempertimbangkan keterbatasan ini jika ingin sistem operasi paling mutakhir.

3. Harga Pasaran Bekas MacBook Pro 2017 di Tahun 2025

Harga MacBook Pro 2017 bekas di pasar lokal Indonesia tahun 2025 bervariasi tergantung kondisi fisik, kapasitas SSD, dan jumlah RAM. Berdasarkan survei marketplace, harga berkisar antara Rp6 juta hingga Rp9 juta untuk model 13 inci, sedangkan versi 15 inci bisa menyentuh Rp10 jutaan tergantung spek. Harga turun cukup drastis karena umur perangkat dan dukungan macOS yang terhenti di Sonoma.

4. Bisa Buat Editing Video di 2025?

Untuk proses penyuntingan video ringan, seperti vlog pendek atau konten edukasi 1080p, MacBook Pro 2017 masih bisa diajak bekerja. Aplikasi seperti iMovie dan Final Cut Pro tetap berjalan stabil di macOS Sonoma. Namun, untuk proyek besar dengan resolusi 4K dan efek berat, laptop ini mulai tertatih. Render lambat, kipas berisik, dan potensi throttling jadi hambatan. Jika kamu serius di dunia konten kreator, sebaiknya pertimbangkan Mac dengan chip M1 ke atas.

5. Ketahanan Baterai: Apakah Masih Awet?

Umur baterai MacBook Pro 2017 umumnya sudah melewati 1000 cycle count pada tahun 2025. Artinya, banyak unit yang baterainya mulai lemah. Dalam pemakaian ringan, durasi menyentuh 3–4 jam, jauh dari klaim awal 10 jam. Untuk penggunaan maksimal, penggantian baterai sangat disarankan. Biaya servis baterai resmi Apple atau tempat terpercaya berkisar Rp1 juta–Rp2 juta, tergantung wilayah.

6. Apakah RAM Bisa Di-upgrade?

Sayangnya, RAM pada MacBook Pro 2017 tidak bisa diganti. Apple merancang perangkat ini dengan RAM yang disolder langsung ke papan logika. Bila membeli unit bekas, pastikan kamu memilih kapasitas RAM sesuai kebutuhan dari awal (minimal 8 GB untuk pelajar, 16 GB untuk tugas berat). Tidak ada opsi peningkatan setelah pembelian.

7. Bandingkan MacBook Pro 2017 vs MacBook Air M1/M2: Siapa Lebih Tangguh?

Dari sisi teknologi, MacBook Air M1 dan M2 sudah jauh melampaui Pro 2017. Chip Apple Silicon bekerja tanpa kipas, hemat daya, dan jauh lebih bertenaga. Untuk harga, MacBook Air M1 bekas kini bisa diperoleh mulai Rp10 jutaan, tidak terpaut jauh dari Pro bekas. Jika kamu mengutamakan efisiensi, keawetan baterai, dan dukungan sistem operasi baru, MacBook Air M1 jauh lebih unggul dalam segala aspek.

8. Bisa Install Windows 11?

MacBook Pro menggunakan prosesor Intel, jadi masi biisa menjalankan Windows 11 via Boot Camp atau Parallels Desktop. Namun, karena prosesor generasi ke-7 tidak masuk daftar resmi kompatibel Windows 11, instalasi membutuhkan trik bypass TPM dan Secure Boot. Performa Windows juga tidak optimal tanpa driver Apple yang mutakhir. Gunakan hanya untuk kebutuhan dasar, bukan gaming atau desain intensif.

9. Masalah Umum Setelah 8 Tahun Pemakaian

Banyak pemilik MacBook Pro melaporkan masalah seperti:

  • Keyboard butterfly bermasalah: tombol macet atau tidak merespons
  • Flexgate: layar berkedip atau backlight mati karena kabel fleksibel aus
  • Overheating saat beban tinggi
  • Baterai menggelembung atau cepat habis
  • Port Thunderbolt longgar atau tidak stabil

Perlu dilakukan pengecekan kondisi unit sebelum membeli agar tidak menyesal.

10. Dukungan Apple Care dan Suku Cadang: Masih Ada?

MacBook Pro 2017 sudah tidak lagi dalam cakupan Apple Care Plus, karena masa dukungan resminya hanya 3–5 tahun sejak pembelian. Namun, Apple dan beberapa penyedia servis resmi masih menyediakan suku cadang seperti baterai, keyboard, layar, dan logic board secara terbatas. Ketersediaan bergantung pada lokasi dan permintaan. Jika kerusakan besar terjadi, lebih hemat mengganti laptop dibanding servis besar.

Worth It atau Move On?

Untuk pelajar atau mahasiswa dengan dana terbatas, MacBook Pro 2017 bisa menjadi pilihan sementara selama masih sehat dan berjalan stabil. Namun, untuk jangka panjang, laptop ini akan menghadapi kendala sistem operasi, performa, dan baterai. MacBook Air M1 kini menjadi standar baru untuk efisiensi, kompatibilitas, dan dukungan software jangka panjang.

Kalau kamu sedang mempertimbangkan masuk dunia Apple atau mencari MacBook bekas berkualitas, pastikan riset dilakukan dengan teliti. Pertimbangkan tujuan pemakaian dan cek kondisi unit secara menyeluruh.

Ingin tahu tips memilih MacBook bekas berkualitas? Butuh panduan belajar teknologi Apple untuk pemula? Cek artikel lainnya yang kami siapkan untuk pembaca setia.

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these